banyak warga lebih merasa nyaman berinteraksi dengan Malaysia ketimbang dengan pemerintah nya sendiri karena merasa lebih diperhatikan
Program ini disambut warga Indonesia di sana sebab selama ini mereka lebih merasa diperhatikan oleh Malaysia,” kata Akil kepada Koran Republika, Rabu (12/10) yang dikutip ruanghati.com . Alhasil banyak warga Indonesia yang menjual hasil alamnya ke Serawak, sebab mudah dijangkau jalan darat dan barangnya dihargai tinggi. Begitu juga, tidak sedikit pengusaha Malaysia beroperasi di wilayah Indonesia sebab disambut baik oleh warga.
Ia membantah warga di sana telah kehilangan rasa nasionalisme terhadap bangsa Indonesia. Yang ada, sebut Akil, warga di sana merasa tidak diakui pemerintah sebab sejak merdeka hingga kini tidak ada pembangunan infrastuktur. Dampaknya wilayah tersebut seperti terisolasi ketika mau menuju ke kota terdekat di Kalimantan Barat.
Karena itu, untuk merebut perhatian warga perbatasan yang selama ini ditelantarkan, ia mengusulkan pemerintah mengucurkan program pembangunan sebanyak-banyaknya. Ia menyatakan miris melihat beranda Indonesia di mata warga Malaysia malah tidak terurus dan berkebalikan dengan penilaian warga Indonesia terhadap Malaysia. “Jangan salahkan warga jika mereka senang berinteraksi dengan Malaysia, meski saya yakin mereka sebenarnya bangga menjadi warga Indonesia,” kata Akil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar