Rabu, 19 Oktober 2011

Perlambatan Ekonomi China Akan Berdampak Ke RI


Demikian dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Halim Alamsyah di Jakarta, Selasa (18/10). "Pengaruhnya kalau China melambat mungkin kita punya dampak yang lebih besar," tuturnya.

IMF memperkirakan di 2012, pertumbuhan ekonomi China melambat. Tapi, Pemerintah China tidak akan tinggal diam meredam perlambatan tersebut. "Bagi China turun di bawah 8% sudah suatu perlambatan yang serius," ucapnya.

"Kalau sampai turun segitu tentu ada dampaknya. Makanya kita melakukan berbagai upaya. Jangan lupa tadi saya katakan, ekonomi kita tidak tergantung pada ekspor. Domestic demand kita sangat kuat," imbuh Halim.

Menurut Halim, perlambatan ekonomi di 2012 dapat mempengaruhi beberapa sektor yang bersifat perdagangan internasional. "Dengan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia itu akan memengaruhi sektor-sektor yang tradeable international sifatnya itu akan terkena. Tapi, saya katakan tadi, dampaknya kalau melihat daya saing dan pasar yang dituju eksportir kita mungkin dampaknya tidak terlalu besar," urainya.

"Jadi, kita masih bisa tumbuh di atas 6%. Saya kira ini sangat jarang negara yang bisa 6% ke atas di 2012," pungkasnya.

Tidak ada komentar: